Menjaga hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan seringkali menyisakan persoalan tersendiri. Menurut Andri Hakim, seorang pakar hipnosis, kegagalan ini disebabkan antara atasan dan bawahan tidak terhubung ‘benang filamen’ yang baik. Salah satu sinkrosisasi hubungan ini bisa menggunakan metode hipnosis (komunikasi pikiran bawah sadar). Ia juga mencontohkan menggunakan metode kesamaan (kemiripan). Demikian kilas pembuka presentasi Andri Hakim pada Rabu sore (3 Juni 2010), di area Bazar Buku, Gedung Balaikota DKI Jakarta.
Mengenai analogi hubungan ‘benang filamen’ Andri mencontohkan melalui praktik komunikasi pikiran bawah sadar dengan subjek (salah satu pengunjung). Selain itu pria kelahiran Jakarta ini juga memaparkan gambaran kondisi pikiran sadar (gelombang beta) dan pikiran alam bawah sadar (alpha), termasuk aneka manfaat hipnosis yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam talkshow yang banyak dihadiri pegawai negeri Balaikota Jakarta itu, Andri menjelaskan konsep hipnosis dengan sederhana. Ia menyebutkan hipnosis itu sebuah kondisi saat seseorang mudah menerima saran, informasi, dan sebuah perubahan.
Usai pemaparkan tentang hipnosis, interaksi dengan pengunjung pun digelar. Banyak yang penasaran seputar hipnosis, termasuk pertanyaan seputar ‘gendam’ yang ada di sekitar kita, cara kerja hipnosis, cara mempelajari hipnosis, dan jenis-jenis hipnosis. Selain tanya jawab, Andri yang salah satu penulis buku Dahsyatnya Hipnosis, juga mempraktikkan cara melakukan hipnosis dan mengecek tingkat stres subjek melalui mata.
Pameran buku yang berlangsung dari tanggal 31 Mei hingga 2 Juni ini diikuti berbagai penerbit dengan mengusung tema Gerakan Hibah Buku. Acara tersebut terjalin berkat kerjasama Kawah Distributor, IKAPI, dan Balaikota DKI Jakarta.
 |
|
|
 |
