Seorang gadis SMA ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan di lorong sekolahan. Kepala dan kaki terpisah dari tubuhnya. Beberapa waktu kemudian di tempat yang berbeda, seorang model remaja juga ditemukan tak bernyawa dengan kondisi yang sama mengenaskannya dengan siswi SMA tadi.
Dalam sebulan, Amaressha, Caesar, Valida, dan Boni, dikejutkan dengan berita pembantaian sadis yang dilakukan seorang psikopat terhadap kedua temannya, Meridia dan Alia. Mereka tidak pernah menyangka, satu per satu dari teman mereka harus meninggal dengan cara yang mengenaskan.
Beragam pertanyaan pun muncul, siapa di balik semua pembunuhan keji ini. Pasalnya, dua korban pembunuhan itu terkenal dengan gaya hidupnya yang menyebalkan. Mereka tak ragu untuk mengintimidasi dan merendahkan orang-orang lemah seolah merekalah yang paling sempurna.
Sebenarnya, satu nama telah muncul dalam pikiran keempat orang ini. Hanya saja tidak mungkin. Pasalnya, satu nama itu telah menjadi kenangan. Tersangka yang satu itu sudah mati tertabrak kereta api dan mayatnya telah dimakamkan.
Lantas, siapakah sebenarnya dalang di balik semua pembunuhan ini? Yang pasti, satu per satu dari mereka merasa terancam.
Hallway merupakan sebuah novel yang penuh dengan tanda tanya dan misteri. Novel karya Puti Andiyani yang diterbitkan VisiMedia ini mengajarkan kita agar tidak semena-mena terhadap orang lain. Apa yang kita tebar itulah yang kita semai.
Novel ini begitu menegangkan. Seperti halnya yang diungkapkan Nurmalita Utami, seorang siswi SMA dalam testimoninya. “Seru, menegangkan, mengandung berbagai pesan moral di dalamnya. Menyadarkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bersikap karena dosa masa lalu adalah bumerang bagimu.”
