Sekitar 50-an audiens begitu antusias ketika sebuah kasus dilemparkan dari sebuah panggung. Kasus sederhana ini tampak dibuat rumit. Seorang anak usia 12 tahun kehilangan sandal di sebuah rental Play Station. Audiens diminta untuk memecahkan kasus tersebut layaknya kasus besar yang ada di film-film.
Sekitar 50-an audiens begitu antusias ketika sebuah kasus dilemparkan dari sebuah panggung. Kasus sederhana ini tampak dibuat rumit. Seorang anak usia 12 tahun kehilangan sandal di sebuah rental Play Station. Audiens diminta untuk memecahkan kasus tersebut layaknya kasus besar yang ada di film-film.
Dari atas panggung, anak-anak muda Net Detective Indonesia (NDI) kemudian memberikan beberapa clue agar kasus tersebut terpecahkan. Selain menyebutkan nama pelaku, audiens juga harus menjawab alasannya. Cukup mengejutkan ketika sebuah jawaban akhirnya disodorkan oleh anak-anak muda tersebut.
Acara di atas adalah bagian dari rangkaian talk show “Pecahkan Kasus Kriminal Bersama Net Detective Indonesia” di Jakarta Book Fair 2014, ISTORA Gelora Bung Karno, Selasa, 27 Mei 2014. Dalam kesempatan itu, hadir penulis buku Project X: The New Beginning Net Detective Indonesia, Daras Resviandira, Mohammad Rijal, dan salah satu founder NDI, Okky Achmad.
Diawali dengan permainan kecil, para penulis kemudian mulai membedah proses kreatif penulisan buku. Okky mengawalinya dengan sejarah NDI yang terbentuk dari sosok misterius bernama, Mr. Find. “Sampai hari ini kita sendiri belum tahu keberadaan Mr. Find ini. Entah orang Indonesia atau bukan,” ucapnya. Dia menambahkan, bahwa NDI dulunya sangat eksis di Friendster, situs media sosial yang popular di zamannya. Dari situlah mulai punya keinginan untuk membuat forum NDI dalam skala besar. Apalagi ketika Friendster akhirnya berganti menjadi situs game online. Maka lahirlah komunitas NDI yang anggotanya kini mencapai 10 ribu orang. Dalam proses kepenulisan, Okky berperan membantu tentang sejarah dan promo NDI.
Daras, satu-satunya perempuan di tim penulis NDI, mulai menceritakan awal penulisan buku. “Di forum NDI sendiri, sudah ada ribuan kasus yang kita bikin thread. Saya mulai kepikiran, bagaimana kalau kita bukukan saja. Nah, dari situlah wacana bergulir, ” katanya. Dia sendiri akhirnya ditunjuk sebagai leader untuk memimpin teman-temannya menulis. Beberapa kali dia bolak-balik dari Jatinangor ke kantor redaksi Visimedia di Ciganjur, Jakarta.
Mohammad Rijal, penulis yang datang jauh-jauh dari Surabaya kemudian menceritakan sebagian isi buku Project X: The New Beginning Net Detective Indonesia. “Buku ini sebagian besar adalah keseharian kita, begitu juga istilah-istilah yang ada di dalamnya,” ujarnya ketika ada salah satu audiens menanyakan isi buku.
Para penulis buku ini ternyata berasal dari domisili yang berbeda-beda. Andri Purnama Ramadan di Bandung, A. Walinono di Makassar, dan Irvan Suryo Santoso di Surabaya. Namun, dalam lintas online, mereka masih berkomunikasi melalui komunitas NDI.
Selain tim penulis, salah satu officer tim NDI yang terlibat adalah Samuel. Dia berperan menghubungkan penulis yang satu dengan penulis dan member lainnya. Memiliki ID Sam Glory, Sam juga berperan dalam promosi buku dan komunitas. Dia punya pengalaman menarik ketika buku ini diproses, “Yang berkesan adalah ketika kita lembur-lemburan begadang nyortir naskah dan konsep acara talk show ini.”
Suasana talk show semakin menarik pada sesi tanya jawab. Audiens yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawab kasus yang dilemparkan tim penulis mendapatkan hadiah menarik dari panitia.
Buku Project X: The New Beginning of Net Detective Indonesia yang diterbitkan Visimedia merupakan kisah detektif dengan latar Indonesia. Para penulis mengaku ingin menyisipkan pesan bahwa anak-anak muda Indonesia juga tidak kalah dengan cerita detektif luar negeri. “Apalagi kita lahir dari komunitas detektif yang tidak banyak orang tahu. Banyak orang yang memandang bahwa komunitas itu hanyalah tempat main-main dan hal nggak jelas. Kami membuktikan bahwa selain ngumpul-ngumpul, kami juga bisa menghasilkan sebuah karya,” ucap Daras menutup obrolan sore itu.
Selepas acara, pengunjung Jakarta Book Fair 2014 tertarik dengan kisah detektif yang ditulis oleh anak-anak muda ini. Buku Project X: The New Beginning of Net Detective Indonesia pun habis terjual saat itu juga di stand Kelompok Agromedia.