Ada temuan menarik diakhir acara bengkel penulisan untuk guru di Malang yang diselenggarakan Sabtu, 14 Juni 2008. Ternyata bagi sebagian besar guru, soal menulis bukanlah hal yang sulit. Namun, untuk menembus penerbitan inilah yang susah. Banyak guru yang biasa menulis tapi belum paham soal dunia penerbitan serta cara "meraba" buku-buku yang diminati penerbit.
Ada temuan menarik diakhir acara bengkel penulisan untuk guru di Malang yang diselenggarakan Sabtu, 14 Juni 2008. Ternyata bagi sebagian besar guru, soal menulis bukanlah hal yang sulit. Namun, untuk menembus penerbitan inilah yang susah. Banyak guru yang biasa menulis tapi belum paham soal dunia penerbitan serta cara "meraba" buku-buku yang diminati penerbit.
Kiranya sekitar 100 orang guru (SD hingga SMA) hadir dalam Bengkel Penulisan untuk Guru. Acara tersebut digelar di Aula IKIP Budi Utomo, Malang. Proyek bengkel penulisan untuk guru ini diketuai Windy Ariestanty (pemimpin redaksi GagasMedia dan kepala produksi GagasMedia dan Bukune). Acara yang tergelar dari pagi hingga sore hari ini, bertema Penerbit Mencari Guru Penulis, sebuah bengkel penulisan bagi guru. Acara ini adalah hasil kerjasama antara kelompok Agromedia, Koran Pendidikan, dan IKIP Budi Utomo, Malang.
Materi yang disuguhkan dalam bengkel penulisan ada beragam tema. Lukito Adi, manager Produksi Agromedia memberikan dasar-dasar penulisan.Windy Ariestanty dengan gaya enerjiknya memaparkan strategi dan gaya penulisan. Cara menggali ide atau gagasan diberikan Fuad Izzudin, manager produksi TransMedia Pustaka, dengan penuh humor. Dan tak kalah menarik, Dipo Tanudi membagi tip dan trik cara menembus penerbitan. Hadir pula Hikmat Kurnia, direktur Agromedia yang turut mengisi dan menjawab pertanyaan dari peserta workshop di kota apel itu. Workshop penulisan ini bak gayung bersambut, sebab para guru cukup antusias dan terinspirasi.
Maka upaya membudayakan tradisi menulis di antara para guru memang perlu digalakkan terus hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga.