Mengapa surat bukti kewarganegaraan Republik Indonesia masih saja menjadi masalah, padahal sudah dihapuskan dan sudah dikeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang baru? Bagaimana sejarah SBKRI? Bagaimana solusinya dan bagaimana warga negara Indonesia etnis Tionghoa harus menghindari sekaligus menghadapinya?
Buku wajib bagi masyarakat Indonesia etnis Tionghoa ini mengupasnya secara tuntas dan up tu date. Karenanya, buku ini layak dijadikan panduan bagi masyarakat etnis Tionghoa, LSM, dosen, serta para birokrat dan lembaga pemerintah yang berhubungan langsung dengan masalah SBKRI dan kewarganegaraan.
Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
Buku Karya: Wahyu Effendi & Prasetyadji
Di Gedung CSIS, Jl. Tanah Abang 3 No. 27, Jakarta Pusat
Tanggal Senin, 22 September 2008, Pk. 16.0018.30 WIB
Bersama:
Prof. Dr. Juwono Sudarsono, Guru Besar Universitas Indonesia
Slamet Effendy Yusuf, SH, Ketua Badan Kehormatan DPR RI
Harry Tjan Silalahi, SH, Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
Mohammad Sobary, Budayawan
KH Said Aqiel Siradj, Ulama, Pendiri Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi (GANDI)
Trias Kuncahyono, Wapemred Kompas
Indradi Kusuma, SH, Institut Kewarganegaraan Indonesia
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…