Salah satu tanda kehadiran Islam adalah penghapusan pada tradisi meminggirkan hak-hak kaum perempuan. Lewat QS An-Nisa, Islam menegaskan kaum perempuan mesti dihormati.
Seperti yang kita tahu, zaman kebodohan di zaman pra Islam, banyak kaum perempuan “disingkirkan” dan diabaikan; hanya dibutuhkan sekadarnya. Walaupun demikian praktik kekerasan terhadap perempuan hingga ini tetap terjadi.
Melalui jalur profetik kita mengenal Hawa sebagai “ibu dari umat manusia.” Hawa merupakan representasi kaum perempuan bumi yang istimewa. Terkait hal ini, dari kacamata Islam, perempuan memiliki kedudukan yang penting dan utama.
Surga di telapak kaki ibu, sebagai metafora penghargaan bagi kaum ibu, kaum perempuan, hingga Nabi Muhammad menganjurkan untuk menghormati orangtua kita, terutama ibu.
Berikut beberapa contoh penghormatan Islam terhadap perempuan:
Setelah perintah menyembah Allah, Allah memperintahkan agar Ibu haruslah kita hormati. Melalui ibu kita hadir di dunia. Selama sembilan bulan sepuluh hari ibu mengandung dan melahirkan dengan rasa sakit yang luar biasa hingga nyawa menjadi taruhannya.
Rasulullah menjamin kepada siapa saja yang memiliki anak perempuan dan dapat merawatnya dengan baik hingga anak itu baligh (dewasa), akan didekatkan kepada Rasulullah SAW di hari kiamat nanti.
Dahulu, ketika masa Jahiliyah hanya para bangsawan di tanah Arab ketika akan keluar istana mengenakan menutup kepala lengkap.
Hal ini yang membedakan kaum perempuan biasa. Mereka belum menutup auratnya, sehingga mereka banyak dilecehkan. Maka lewat QS. Al-Ahzab ayat 59 perintah melindungi atau menutup aurat untuk perempuan muslim agar dijauhi dari gangguan.
Cara Islam menghormati perempuan adalah dengan menundukkan pandangan ketika bertemu. Melalui cara ini kaum perempuan dihormati.
Islam menganjurkan segera menikah bagi yang sudah siap dan mampu. Maka jika ada lelaki yang serius dan ingin mendekati seorang perempuan dianjurkan untuk segera menikah. Jika belum sanggup sebaiknya menahan diri hingga siap.
Di masa “zaman kebodohan”, perempuan yang sedang haid, disingkirkan oleh kaum lelaki. Ia hanya boleh masuk rumah saat tidak sedang haid. Kedatangan Islam, memberi pencerahan soal ini. Kaum perempuan harus tetap dihormati dan disayangi saat sedang haid.
Hak waris tidak saja diberikan kepada lelaki. Menurut Islam kaum perempuan pun memiliki hak diberikan warisan. Islam telah mampu melepaskan kezaliman terhadap perempuan, salah satunya dengan memberikan hak waris.
Kesetaraan dalam belajar dan berkarya juga hadir dalam dalam bentuk memberikan kebebasan menuntut ilmu untuk kaum perempuan. Islam melarang umatnya bodoh. Perempuan yang berilmu bukankah akan lebih terhormat?
Perkara ini contohlah kehidupan berumah tangga Rasulullah. Nabi Muhammad SAW pandai menyenangkan hati istri-istrinya, romantis, dan berperilaku baik.
Salah satu bukti penghormatan perempuan dalam Islam disebutkan dari Al Quran surat An-Nissa. Surat ini paling banyak diperbincangkan karena mengulas banyak soal wanita.
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…