Ingin orangtuamu bahagia? Kuncinya mudah, turutlah pada nasihat orangtuamu. Meskipun mewujudkan nasihat dari orangtua tidaklah mudah, hal tersebut merupakah salah satu ciri anak saleha.
Seperti apakah anak yang saleha? Ada tiga ciri anak saleha. Pertama, beriman kepada Allah. Kedua, mengikuti sunnah atau perilaku terpuji Nabi Muhammad SAW. Ketiga, berbakti kepada orangtua.
Menguatkan tekad menjadi anak saleha memang bukanlah hal yang ringan. Terlebih lagi jika lingkungan dan pergaulanmu kurang mendukung. Oleh karena itu, sering-seringlah bergaul atau berkumpul sesama anak-anak saleha. Harapannya melalui sahabat-sahabat saleha, kamu bisa belajar dan tertular dalam hal-hal kebaikkan dan amal sholeh.
Lalu bagaimana jika selama ini kamu sering berbuat dosa dan maksiat, apakah kamu bisa berubah menjadi perempuan saleha? Niat atau tekad mendalam untuk hijrah ke jalan yang diridai Allah bisa diawali dengan bertobat. Ingat, Allah Maha Pengampun.
Jalan masuk ke surga ada yang tidak terduga. Masih ingat kisah perempuan pekerja seks yang memberi minum seekor anjing kehausan di tengah padang pasir kemudian ia masuk surga karena perbuatan itu. Sebagai catatan, perempuan pezina ini telah bertobat kepada Allah SWT. Jadi, selama kita mau berubah, seburuk apa pun perilaku kita dulu, Allah merupakan Sang Maha Penerima Tobat.
Eiit… jangan salah, dari kisah di atas bukan berarti hikmah yang diambil, mari berbuat maksiat lalu bertobat. Bukan begitu ya, sahabat saleha. Jika kamu sudah mengetahui hal-hal yang salah dan benar secara tegas, tentu kamu tidak akan mengikuti yang dilarang Allah bukan?
Nah, jika ingin segera mewujudkan tekadmu menjadi anak saleha, ada empat amalan yang bisa kamu biasakan.
Ini yang pertama. Sudah jelas kan? Apa saja yang menjadi perintah-Nya, mulai dari mendirikan salat tepat waktu, bersedekah, zakat, mengenakan hijab bagi perempuan, dan banyak lagi. Amalan ini juga akan mengalir ke orangtuamu.
Terdengar mudah, tetapi tidak mudah melakukannya bukan? Berbakti kepada orangtua menjadi bagian dari sikap tawadu. Tradisi Islam menjunjung tinggi rasa hormat kepada yang lebih tua. Mengapa? Orangtua biasanya lebih berpengalaman menjalani kehidupan. Mereka lebih dahulu memiliki “ilmu” yang ditempa dari kehidupan nyata. Sebagai anak muda tentu tidak boleh berkata “aah” jika diberi nasihat oleh orangtua.
Doa untuk kedua orangtua adalah kewajiban. Doa adalah senjata seorang muslim. Berdoalah dalam kebaikan agar Allah SWT selalu melindungi orangtua kita dan doakan mereka kelak masuk ke surga.
Ingat, ada tiga amalan yang tidak akan putus apabila seseorang mati, yaitu sedekah jariah (amal jariah), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orangtuanya.
Poin ini mungkin ini bagian yang paling berat. Namun, perlu diingat kembali bagi muslim, Alquran adalah pedoman hidup yang memiliki manfaat di dunia dan akhirat kelak. Beruntunglah para penghafal yang memahami isi Alquran. Hadis riwayat Al-Hakim mengatakan, ”Siapa yang membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan).”
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…