Sejak diangkat menjadi Nabi dan Rasul, nama Muhammad terus menjadi perbincangan penduduk Quraisy yang sebagian besar menentang ajaran yang dibawa beliau. Teror-teror secara fisik dan mental yang dilancarkan kaum Quraisy membuat beberapa sahabat nabi ketakutan. Maka Nabi Muhammad memberi nasihat agar segera pergi ke Habasyah (sekarang Ethiopia), negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang bijak. Raja yang melindungi siapapun tanpa memandang suku, ras, maupun agama yang dianut. Raja ini bernama Raja An-Najasyi.
Sejak diangkat menjadi Nabi dan Rasul, nama Muhammad terus menjadi perbincangan penduduk Quraisy yang sebagian besar menentang ajaran yang dibawa beliau. Teror-teror secara fisik dan mental yang dilancarkan kaum Quraisy membuat beberapa sahabat nabi ketakutan. Maka Nabi Muhammad memberi nasihat agar segera pergi ke Habasyah (sekarang Ethiopia), negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang bijak. Raja yang melindungi siapapun tanpa memandang suku, ras, maupun agama yang dianut. Raja ini bernama Raja An-Najasyi.
Habasyah disebut-sebut sebagai negeri yang cukup penting dalam perkembangan sejarah Islam karena menjadi negeri penyelamat beberapa sahabat dekat Nabi Muhammad. Menurut Shahih Bukhari dan kitab Fathul Bari, para sahabat ini pergi dengan menggunakan perahu kecil pada jam 11 malam menuju Ethiopia melalui Pelabuhan Shuaibah.
Raja An-Najasy menyambut rombongan pengungsi kaum muslimin dengan rasa hangat dan berjanji akan melindungi mereka dengan aman.
Mendengar kebaikan yang ditunjukkan oleh Najasy kepada para sahabatnya, Nabi Muhammad lalu menuliskan surat dengan mengajak sang raja untuk memeluk Islam tanpa paksaan. Akhirnya Najasy membalas surat Nabi Muhammad, lalu menyatakan keislamannya dan jika memungkinkan ingin bertemu dengan utusan Allah tersebut.
Melalui surat tersebut, secara tak langsung Nabi Muhammad telah menyebarkan Islam secara damai sehingga memengaruhi dakwah Islam hingga terus merambah jazirah Arab.
Selain sejarah Nabi Muhammad dan peran suratnya dalam penyebaran Islam, ada pula kisah lain yang juga memiliki pengaruh lewat peran surat, seperti kisah Kubilai Khan, Einstein, Marthin Luther King, Soekarno, RA Kartini, dan lain-lain. Dan melalui buku berjudul “Surat-surat yang Mengubah Dunia”, Zulfa Simatur menuturkannya dengan menyertakan data dan fakta mengenai peristiwa yang melatarbelakangi tujuan penulisan surat-surat tersebut, dan pengaruh setelahnya bagi dunia.
