Proposal sebagai salah satu media untuk meyakinkan pihak yang dituju (klien) agar memberikan dana, dukungan, persetujuan, atau izin terhadap rencana program, usaha, dan kegiatan yang akan dilakukan memiliki banyak jenis. Namun, umumnya penyusunan masing-masing proposal memiliki kesamaan dalam hal format. Demikian tulis Happy Susanto, S.Sos, MA dalam bukunya Panduan Menyusun Proposal.
Format yang dimaksud di antaranya dalam hal pendahuluan, isi, dan penutup. Ada pun yang membedakan adalah dalam hal fokus rencana program, kegiatan, atau usaha yang dilakukan. Happy juga menambahkan dalam bukunya bahwa perbedaan fokus inilah yang kemudian memberikan nuansa bahwa masing-masing jenis proposal terlihat berbeda.
Ada banyak jenis proposal yang biasa digunakan sesuai dengan target dan tujuan masing-masing, misalnya proposal penelitian, bisnis, proyek, dan kegiatan. Dari berbagai jenis proposal itu, Anda bisa memilih serta menentukan tujuan dan orientasi secara jelas.
Selain perlu perencanaan dan eksekusi yang matang, langkah menyusun proposal strategis dan cerdas juga diperlukan. Berikut sepenggal kutipan langkah cerdas dalam memasarkan proposal dari buku terbitan Visimedia:
• membuat daftar calon sponsor,
• menetapkan jadwal waktu pengajuan proposal,
• memastikan proposal berada di tangan yang tepat, dan
• penindaklanjutan perkembangan proposal.
Akan tetapi langkah di atas belumlah cukup, cara-cara mengajukan proposal seperti negosiasi dan presentasi perlu Anda siapkan. Nah, lebih lengkap dan lebih jelas, silakan simak dalam buku Panduan Menyusun Proposal. Buku ini juga mengajak Anda untuk membuat proposal yang baik & menetapkan rencana program dengan metode SMART (specific, measurable, achievable, reasonable, & time limited). Sebagai bonus ada CD berisi 100 draft proposal untuk pembaca buku ini. Salam sukses!