Kompetisi dalam bisnis biasa diawali dari beberapa lembar proposal. Sajian gagasan yang berisi, terukur, dan rasional bisa jadi parameter sukses tidaknya sebuah usulan. Tentu saja, dibalik proposal yang memukau, perlu sebuah presentasi yang menarik dan persuasif. Pendeknya, kesuksesan sebuah bisnis bisa diawali dari sebuah proposal.
Coba bayangkan bila sebuah kegiatan bisnis bisa digolkan tanpa proposal. Pasalnya, dari proposallah gagasan, maksud, tujuan, serta perencanaan bisnis bisa diketahui. Melalui proposal, orang juga bisa mengenali keseriusan awal dalam merencanakan sebuah usulan bisnis. Bagaimana langkah tepat membuat proposal bisnis yang jitu?
Anda memiliki ide brilian untuk sebuah produk atau layanan jasa untuk berbisnis. Sebelum sebuah bank atau perusahaan investasi akan meminjamkan uang, tentu Anda harus merancang sebuah proposal bisnis yang solid. Ikuti langkah umum dan sederhana yang diambil dari eHow.com berikut ini:
1. Buat outline proposal yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mendeskripsikan peluang bisnis dan perencanaan untuk mengambil peluang itu. Kedua, presentasikan data finansial pajak, neraca, dan rangkuman dari perencanaan operasi.
2. Tulis proposal. Pada bagian pertama batasi sampai 10 halaman. Buat ringkas dan jelas, termasuk ketika mendeskripsikan peluang pasar.
3. Jelaskan apa yang membuat perusahaan Anda berbeda dari kompetitor. Mungkin Anda memiliki ketrampilan dan pengalaman. Anda mungkin memiliki teknologi baru.
4. Deskripsikan segmen dan target pasar secara jelas.
Untuk menggolkan sebuah usulan bisnis, dampingilah gagasan dan presentasi Anda melalui proposal yang terkonsep, mudah dipahami, terukur, dan jelas. Selain itu membangun jaringan dan relasi bisnis juga penting diperhatikan.
Bila ingin merancang sebuah proposal yang jitu, Anda bisa menyimak dalam buku Proposal Tepat Bisnis Melesat. Keunggulan dari buku ini berisi panduan yang lugas dan jelas tentang cara menyajikan proposal, cara menjual proposal, bernegosiasi, hingga mempresentasikan proposal. Proposal bisnis dalam buku ini antara lain proposal pendirian badan usaha, kerjasama bisnis, sponsorship, dan iklan.
Secara mendetail dan penuh tip, di buku ini , juga disebutkan soal perwajahan proposal yang harus dipoles bagus dan menarik. Dari sisi desain dan tipografi ini, orang pertama kali melihat sebuah proposal.
Tip lain soal timing. Sebelum mengajukan sebuah proposal ke sebuah perusahaan atau lembaga donor, sebaiknya tanyakan soal agenda dan alokasi anggaran jauh-jauh bulan. Hal ini sebagai pertimbangan apakah proposal yang Anda ajukan tepat sasaran atau tidak.
Selain soal waktu, saat bernegosiasi , sebaiknya hindari pengajuan penawaran yang terkesan mengintimidasi juga dituliskan dalam Buku Proposal Tepat Bisnis Melesat yang disusun oleh Happy Susanto dan diterbitkan oleh Visimedia.