Artikel

Memilih Gaya Parenting Sesuai Tipe Temperamen Anak

Orangtua mendambakan buah hati yang tumbuh dengan baik dan bisa berkembang sesuai bakat alaminya. Dengan pendidikan budi pekerti yang baik diikuti perilaku yang santun dan beradab, menjadi fondasinya. Harapan ini tentu tidak mudah serta akan mengalami banyak kendala dan “drama” dalam urusan pengasuhan anak.

 

Bagaimana tidak memunculkan drama setiap harinya ketika mengasuh anak-anak. Pasalnya, tipe tiap anak itu berbeda dan unik. Hal ini terkadang belum bisa dipahami kedua orangtuanya. Tanpa memahami karakter anak, biasanya orangtua akan kesulitan menemukan solusi yang tepat dalam hal mendidik anak.

 

Lalu, mulai dari mana ya? Titik untuk memulainya bisa dengan menggolongkan dan mengenali temperamen si anak. Kata temperamen berarti sifat batin yang memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran seseorang. Setidaknya, ada empat kriteria temperamen anak: tipe sulit (difficult), slow to warm up, easy, dan kombinasi.

 

Temperamen tipe sulit (difficult) ditandai dengan sulitnya anak beradaptasi dengan peraturan baru di lingkungan serta mudah frustasi dan tantrum. Ia cenderung bertindak sesuai dengan suasana hatinya dan lebih ekspresif.

 

Bagaimana mengatasi model anak dengan temperamen “sulit” seperti ini? Tunjukan sikap yang tenang dan super sabar saat anak bereaksi rewel, karena pasti banyak tantangannya setiap waktu. Selanjutnya, bersikaplah konsisten, misalnya dengan membuat jadwal mandi, tidur, dan berangkat sekolah. Gali kesukaannya dan luangkan waktu untuk dampinginya sesering mungkin.

 

Untuk temperamen tipe slow to warm up, biasanya ditandai dengan sifatnya yang berhati-hati dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan pengalaman atau perubahan baru. Sementara untuk tipe anak dengan temperamen easy, biasanya mudah merasa aman, tenang, dan bahagia, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan, peraturan, maupun rutinitas baru. Easy going dan tidak mudah frustasi.

 

Temperamen kombinasi, adalah gabungan dari ketiga temperamen di atas. Ada kalanya sulit diatur, dalam situasi lain dapat sangat berhati-hati, sementara pada situasi lain bisa dengan mudah beradaptasi.

 

Urusan mendidik dan mengasuh anak tidak ada yang instan. Kesabaran dan ketelatenan saja tidak cukup dalam hal parenting. Maka, baik dari orangtua, guru, dan pemerintah penting berkolaborasi, misalnya menciptakan lingkungan bermain dan belajar yang aman dan nyaman.

 

Kembali soal memilih gaya parenting, hal itu bukanlah perkara memilih gaya pengasuhan yang sempurna. Yang ada adalah interaksi saling belajar antara orangtua dan anak. Anak sebagai teman dan anak sebagai anak didik dalam linkungan keluarga. Maka sekali lagi, kedekatan dan kehadiran orangtua, baik ayah maupun bunda perlu diagendakan sesering mungkin. Sebab kehadiran menjadi bagian yang tidak terelakan dalam mendidik anak, baik di sisi psikologis maupun fisik.

 

Perkaya dengan sharing dan membaca banyak referensi tentang parenting atau pengasuhan anak. Orangtua sebagai sentral diharapkan terus belajar menghadapi perubahan cara mendidik anak yang cepat sekali berubah. Keluarga, masyarakat, dan pemerintah perlu kolaborasi untuk urusan ini.

 

Satu hal yang tidak berubah dalam hal parenting hanyalah bagaimana ayah dan ibu menjadi suri tauladan yang baik. Setiap anak unik dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Mereka memiliki karakter masing-masing yang perlu digali dan ditemukan sedini mungkin. Kendala dalam menggali bakat anak ini bisa diamati terus menerus. Bukan hal yang mudah dan bukan pula tidak bisa ditemukan solusinya.

 

Sebagian artikel di atas disarikan kembali dari buku Parenting No Drama. Sebuah buku yang disusun oleh tim School of Parenting. Kehadiran buku ini penting untuk para orangtua dan guru yang mungkin sedang kebingungan dalam menemukan solusi pola asuh anak.

 

Dari dulu hingga sekarang, soal parenting dan mendidik anak selalu mengalami tantangan yang berbeda-beda. Bahkan, saat ini kian sulit karena berada dalam lingkungan yang cepat sekali berubah, seperti kemajuan teknologi dan kecepatan informasi.

Metode pengasuhan anak tetap memerlukan ilmu, sebab parenting tidak bisa hanya mengandalkan feeling. Mulailah dengan mengenali karakter anak.

Parenting No Drama adalah buku referensi parenting untuk ayah dan bunda dalam pengasuhan dengan metode yang disesuaikan dengan karakter anak dan disesuaikan dengan zamannya. Buku ini diterbitkan Visimedia.

Buku Parenting No Drama bisa menjadi bagian dalam mendidik anak untuk proses pendewasaan dan kemandirian anak kelak. Buku bersampul hijau ini bisa ditemukan di toko buku Gramedia dan toko buku daring kesayangan bunda dan ayah.

Guest Account

Recent Posts

Pastikan Menyusui Bayi dengan Benar, Ini Tips-nya dengan Teknik Marmet

Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…

5 tahun ago

Bonus Alat Makan Cantik Setiap Pembelian Buku Masakan Visimedia di Gramedia

Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…

5 tahun ago

Dapatkan Tumbler Cantik, Setiap Pembelian Buku Parenting Terbitan Visimedia

Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…

5 tahun ago

Tahun 2020, TNI Rekrut Lebih dari 17 Ribu Anggota untuk Akmil, Bintara, dan Tamtama

Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…

5 tahun ago

Resep Kari Ayam dari Bunda Adviany Tenri Fada Pia

Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…

5 tahun ago

Resep Puding Karamel dari Seleb Facebook Adviany Tenri Fada Pia

Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…

5 tahun ago