Hipnosis dalam terapan di dunia pendidikan ternyata mulai dilirik Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Mutu dan Tenaga Kependidikan. Terbukti buku Hypnosis in Teaching yang dibedah di tengah-tengah para pengawas sekolah ini mendapat respons yang bagus. Pengenalan hipnosis dalam pengajaran ini dipaparkan oleh Moelyono dari Visimedia di gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi DKI siang tadi (Rabu, 06 Oktober 2010).
Dalam kesempatan itu, Moelyono yang menggantikan Andri Hakim—penulis buku Hypnosis in Teaching, memaparkan bahwa “pikiran bawah sadar seseorang memengaruhi 88% dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu juga dalam proses belajar dan mengajar maka pikiran bawah sadar juga menentukan kualitas seseorang sebesar 88% kesuksesan dan kegagalan.”
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan hipnosis memudahkan setiap murid dan guru dalam menerima dan memberi informasi tanpa ada hambatan emosional yang berarti. Nah, penggunaan teknik-teknik memasuki kondisi hipnosis dapat diterapkan dengan suasananya yang menyenangkan tanpa sebuah proses mistik dan magis.
Selebihnya, keberlanjutan proses komunikasi bawah sadar bisa menciptakan hubungan harmonis antara pengajar dengan muridnya. Oleh karena itu, diperlukan sosok guru sebagai panutan bawah sadar setiap murid-muridnya.
Dalam bincang-bincang ini digelar sesi tanya jawab dan aksi hipnosis. Di akhir acara, Moelyono mengajak para pengawas sekolah se-DKI sejenak untuk relaksasi dan membangun energi positif serta menyugesti diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan luar biasa.
Sekadar informasi, selain buku Hypnosis in Teaching, buku-buku hipnosis terbitan Visimedia seperti Dahsyatnya Hipnosis, Membongkar Rahasia Hipnosis, dan Hipnoterapi juga banyak diburu peserta talkshow di stan kecil yang digelar Distributor Transmedia.