Fenomena hipnosis jamak terjadi di kehidupan sehari-hari. Semisal, ketika kita menonton sebuah film, tidak disadari air mata kita menetes terbawa arus jalan cerita di dalamnya. Hal ini bisa terjadi, karena kita telah menganggapnya itu adalah nyata, bukan sebuah adegan film. Kita berpikir bahwa film tersebut seolah nyata, karena yang berperan waktu itu adalah otak bawah sadar kita, bukan otak sadar. Fenomena ini termasuk dalam kategori hipnosis.
Demikian papar Andri Hakim, seorang praktisi hipnosis yang menjelaskan dalam acara Talkshow Seru dan bedah buku Dahsyatnya Hipnosis dan Cara Dahsyat Menangkal Hipnosis yang berlangsung di Gramedia Matraman (Sabtu, 19/06/2010). Selain memberikan contoh, pria kelahiran tahun 1978 ini, juga memaparkan definisi ilmu hipnosis terkait alam bawah sadar dan keadaan gelombang otak sadar (beta), otak yang rileks (alpha), dan tetha.
Lebih lanjut, penulis buku Dahsyatnya Hipnosis bersama Willy Wong ini, membeberkan bahwa hipnosis sebenarnya adalah ilmu positif yang sangat bermanfaat bagi manusia, seperti untuk meningkatkan prestasi dalam dunia pendidikan, kesehatan, motivasi, dan bidang lainnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Hamsah Hasan, penulis buku Cara Dahsyat Menangkal Hipnosis terbitan QultumMedia. Ia menekankan bahwa hipnosis adalah ilmu yang sangat mulia yang dianugerahkan Allah SWT.
Akan tetapi, terkadang hipnosis digunakan oleh orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab yang menggunakan hipnosis untuk melancarkan aksi kejahatannya. Akibatnya, hipnosis menjadi momok negatif di masyarakat. Atas dasar itu, masyarakat sangat perlu mengetahui teknik penangkalnya agar tidak menjadi korban kejahatan hipnosis. Padahal, sebenranya energi alam semesta ciptaan Tuhan adalah untuk digunakan untuk kebajikan.
Pria lulusan Al-Azhar Kairo ini memberikan beberapa tip agar kita bisa terhindar dari kejahatan hipnosis sebagaimana yang ia tulis di bukunya. Pertama, ketika kita bertemu orang yang tidak dikenal, kita harus sadar penuh bahwa orang tersebut benar-benar asing bagi kita. Kedua, meyakinkan diri dengan doa bahwa Allah akan melindungi kita dari kejahatan hipnotis. Ketiga, mengucapkan kalimat kunci “Allahu Akbar” sebagai kekuatan mahabesar dari seluruh kekuatan yang ada di muka bumi ini.