Lebih dari sembilan tahun anak sekolah di Indonesia berjumpa dengan pelajaran bahasa Inggris. Tetapi dalam praktik dan penerapannya mereka kurang pede bahkan untuk melakukan percakapan dan menulis dengan baik cenderung kurang mampu. Menurut Anda apa yang salah dengan sistem pengajaran bahasa Inggris di Indonesia?
Saya melihat, masih banyak teman-teman sesama pengajar yang memfokuskan pengajaran Bahasa Inggrisnya pada penguasaan tenses saja. Siswa hanya diberikan penjelasan mengenai rumus-rumus tenses, kemudian diminta untuk mengerjakan latihan soal tanpa memberikan kesempatan kepada para siswa tersebut untuk mempraktikkannya. Seharusnya, bahasa Inggris di ajarkan secara integrated. Maksudnya adalah, kita mengajarkan 4 skill dalam bahasa Inggris secara terpaut yakni Listening, Speaking, Reading dan Writing. Dengan demikian, siswa akan bisa menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupannya sehari-hari.
Misalnya: materi yang diajarkan adalah tentang menceritakan masa lalu. Kita bisa persiapkan kaset/CD yang di dalamnya terdapat percakapan tentang masa lalu seperti sejarah atau masa kecil, kemudian diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan seputar percakapan tersebut. Dengan demikian, siswa akan mencoba untuk mendengarkan dan mendapatkat ide cerita dari kaset/CD yang diputar. Setelah itu, kita bisa memberikan bacaan yang berkaitan dengan masa lalu juga. Grammar Focus yang diajarkan adalah Simple Past Tense. Berikan latihan-latihan soal seputar Simple Past Tense. Kegiatan lanjutannya adalah, siswa diminta untuk maju satu per satu menceritakan masa kecilnya, atau kenangan yang tak terlupakan pada saat berwisata dan lain sebagainya, agar siswa bisa mempraktekkan langsung kegunaan Simple Past Tense. Yang terakhir, bisa dilanjutkan dengan kegiatan menulis. Tentu saja, contoh kegiatan di atas harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa.
Betulkah belajar Inggris yang terfokus pada kebutuhan praktis, misalnya English for Business, for Tourism, terasa lebih mudah dipelajari dibandingkan cara belajar menghafal tenses?
Bukan lebih mudah atau lebih susah sebenarnya. Mereka yang mempelajari “English for Specific Purposes” baik untuk bisnis, pariwisata, sekretaris dan sebagainya, biasanya sudah memiliki dasar-dasar pemahaman tenses yang bagus jika dibandingkan dengan pemula. Belajar tenses secara monoton rasanya akan membosankan, maka cara-cara seperti nomer satu perlu diterapkan.
Apakah media televisi dan film bisa jadi alat yang efektif untuk anak belajar bahasa Inggris?
Tentu, jika materinya tepat dan dalam pengawasan orang tua (maaf: kadangkala, kata-kata umpatan dijumpai dalam film khan
)
Percakapan bahasa Inggris sehari-hari terutama di dunia bisnis, unsur formalitas seperti grammar apakah bisa diabaikan?
Sebenarnya saya bingung dengan kata formalitas disini. Hmmm
apakah grammar berhubungan dengan formalitas? Grammar atau dalam hal ini penggunaan tenses, adalah dasar yang harus kita kuasai jika kita mempelajari Bahasa Inggris. Jadi, penggunaan tenses tentunya tidak bisa diabaikan, akan tetapi kita bisa mempermanis kalimat kita sehingga tidak terkesan berbicara seperti robot. Misalnya, jika seseorang bertanya: Are you tired? Daripada menjawab dengan Yes, I am atau No, I am not, anda bisa mengatakan Yes, I am dog tired.
Bagaimana etika berbahasa dalam pergaulan di dunia bisnis?
Etika berbahasa dalam pergaulan di dunia bisnis, menurut saya:
1. Pergunakan kata-kata yang sopan
2. Jangan menyela pembicaraan orang lain, jika harus menyela, gunakan kata-kata yang sopan seperti: sorry for interrupting, atau excuse me
dan sebagainya
3. Keep your eye contact
4. Jika mempunyai pendapat yang berbeda dengan orang lain dan anda tidak setuju, gunakan pilihan kata yang “menyejukkan” seperti I am afraid, I have different opinion
dan sebagainya.
Dalam praktiknya, belajar bahasa Inggris terapan seperti English for Bussines, misalnya, membutuhkan waktu berapa lama?
Susah untuk diprediksi, semuanya tergantung kemampuan awal si pembelajar dan kemauannya untuk belajar. Di beberapa tempat kursus bahasa Inggris, untuk satu paket pembelajaran, misalnya English for Business, setiap level ditempuh dalam waktu tiga bulan. Terdapat tiga sampai empat level dalam satu paket.
Apa saja kunci belajar Inggris untuk keperluan bisnis? Bagaimana memulainya?
Motivasi dan ketekunan. Mulailah dengan menggunakan kalimat-kalimat singkat dalam bahasa Inggris sehari-hari. Jangan malu membuat kesalahan dalam kalimat dan gunakan kesempatan sebaik-baiknya. Jika kesempatan kita berbicara bahasa Inggris hanya di kantor, ya pergunakan dengan baik. Intinya: praktekkan.
Apa saja strategi cara belajar bahasa Inggris yang diberikan dalam buku Simple & Easy?
Buku Simple and Easy ini adalah buku bahasa Inggris yang lebih difokuskan pada Listening dan Speaking disertai CD. Contoh diberikan dalam percakapan dalam berbagai situasi. Dengan demikian, kita bisa menambah kosakata, pengucapan kata-kata dalam Bahasa Inggris, sekaligus mempelajari tensesnya. Sekali lagi, tenses sangatlah penting, karena tenses merupakan dasar kita mempelajari Bahasa Inggris.
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…