Sumber foto: https://flic.kr/p/bg6od8
Pernahkah Anda melamar pekerjaan dan harus menghadapi psikotes dari departemen HRD? Sebagian orang menganggap psikotes adalah tes paling sulit untuk menembus suatu perusahaan. Padahal psikotes adalah tes yang penting untuk karyawan dan juga perusahaan. Mengapa begitu?
Dalam melamar sebuah pekerjaan, Anda dituntut untuk memiliki keterampilan yang baik mengenai pekerjaan dan juga kompetensi teknis. Padahal, zaman sekarang, setiap orang juga dituntut untuk memiliki keterampilan nonteknis. Keterampilan ini berisi kemampuan untuk mengenal dan mengendalikan diri sendiri (intrapribadi), serta kemampuan untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain (interpribadi). Kedua keterampilan ini masuk ke dalam kategori soft skill dan bisa diketahui melalui psikotes.
Psikotes penerimaan karyawan baru biasanya terdiri dari tiga tes. Ada tes intelegensi yang berisi permasalahan sehari-hari, logika, daya ingat, dan segala hal yang berbau kognitif. Kemudian, ada tes kemampuan. Tes ini biasanya diberikan dalam bentuk deret angka lalu menjumlahkan angka-angka yang ada dalam lembar kerja dan yang terakhir adalah tes kepribadian. Tes ini menjadi fokus utama dalam menentukan seseorang dapat bergabung atau tidak di suatu perusahaan.
Secara konseptual, psikotes bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan psikologis seseorang, baik menyangkut potensi diri, kemampuan khusus, bakat, minat, maupun kondisi kejiwaan. Pengukuran dilakukan dari berbagai aspek dan disesuaikan dengan standar instansi dalam mencari sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi.
Psikotes bermanfaat untuk mengetahui bidang pekerjaan yang sesuai dengan kondisi psikologis bagi calon karyawan. Karyawan bisa memanfaatkan hasil psikotesnya untuk mengoptimalkan kemampuan dan kinerjanya dalam perusahaan. Psikotes juga sangat penting untuk perusahaan, karena hasil psikotes akan digunakan untuk mengenali calon karyawan yang akan direkrut. Hasil tersebut dapat dilihat kelebihan dan juga kekurangan dari calon karyawan. Perusahaan tentu tidak menginginkan karyawannya hanya mengandalkan hard skill-nya, tetapi tidak memiliki kepribadian yang baik. Tidak hanya itu, jika berkaitan dengan efesiensi biaya, psikotes dinilai dapat menekan biaya seperti biaya seleksi karyawan. Contohnya, suatu perusahaan ingin merekrut lima orang andal untuk mengisi posisi yang kebetulan lowong. Dengan menyeleksi secara tertulis, ada sekitar 20 orang kandidat pelamar yang tersaring. Tentu dengan jumlah seperti ini akan menjadi sangat mahal biaya seleksinya. Penggunaan psikotes dapat menekan biaya tersebut karena pelaksanaanya dilakukan secara kolektif.
Untuk sukses mendapatkan pekerjaan yang sesuai , Anda harus menjawab soal psikotes secara jujur sesuai kemampuan, bakat, dan minat. Adapun untuk sukses dalam psikotes, Anda harus banyak berlatih karena dengan berlatih artinya Anda sedang mempersiapkan kesuksesan.
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…