Karl Friedrich May adalah salah seorang pengarang fiksi dari Jerman yang paling terkenal. Dia lahir pada tanggal 25 Februari 1842 di Hohenstein-Ernstthal, Saxony, Jerman dan dibesarkan oleh keluarga penenun yang miskin. Tak lama setelah lahir, dia menderita kebutaan karena kekurangan gizi. Baru pada usia empat tahun dia dioperasi karena perekonomian keluarga yang berangsur membaik.
Dalam hidupnya, Karl May menjalani sekolah pendidikan guru untuk nantinya mengajar di sekolah sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya. Namun semasa sekolah, May kerap terlibat kasus pencurian. Hal ini membuat dia keluar masuk penjara dan mengidap DID atau Dissociative Identity Disorder yang menyebabkan penderitanya memiliki kepribadian ganda.
Karl Friedrich May adalah salah seorang pengarang fiksi dari Jerman yang paling terkenal. Dia lahir pada tanggal 25 Februari 1842 di Hohenstein-Ernstthal, Saxony, Jerman dan dibesarkan oleh keluarga penenun yang miskin. Tak lama setelah lahir, dia menderita kebutaan karena kekurangan gizi. Baru pada usia empat tahun dia dioperasi karena perekonomian keluarga yang berangsur membaik.
Dalam hidupnya, Karl May menjalani sekolah pendidikan guru untuk nantinya mengajar di sekolah sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya. Namun semasa sekolah, May kerap terlibat kasus pencurian. Hal ini membuat dia keluar masuk penjara dan mengidap DID atau Dissociative Identity Disorder yang menyebabkan penderitanya memiliki kepribadian ganda. Dia sering menyamar menjadi orang lain dan melakukan kejahatan kecil lainnya. Oleh sebab itu, berkali-kali dia dihukum. Selama di penjara, May memperoleh hak khusus untuk meminjam naskah dan buku perpustakaan penjara. Mulai saat itu, minat menulisnya pun tumbuh.
Setelah bebas dari penjara, dia diangkat menjadi editor muda dan sering menulis kisah dalam bentuk kolportage roman (roman picisan) yang diterbitkan secara berkala. Kemudian, dia mulai mengembangkan gagasan-gagasannya saat dipenjara dan digabungkan dengan pembangkangan suku Indian Amerika yang sedang ramai berlangsung. Kisah-kisah yang ditulis menciptakan sebuah genre baru dalam dunia literatur yaitu reiseerzåhlungen atau kisah perjalanan. Saat itu pula dia menciptakan tokoh Indian Amerika bernama Inn-nu-woh. Inn-nu-woh inilah yang dikembangkan menjadi tokoh Indian Amerika dari suku Apache Mescalero yang bernama Winnetou.
Winnetou sendiri adalah sahabat dari Old Shatterhand atau Charley. Charley dikisahkan menjabat sebagai seorang pegawai jawatan kereta api. Winnetou bersama ayah dan seorang misionaris Kristen mendatangi proyek pembangunan jalur kereta api yang melintasi tanah milik suku Apache. Mereka menanyakan tentang izin dari pembangunan tersebut. Rupanya, terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan misionaris terbunuh. Sebelum meninggal, sang misionaris meminta Charley untuk selalu mendampingi Winnetou. Akhirnya, Charley dan Winnetou bersahabat. Winnetou mengajari cara mencari jejak kepada Charley dan diangkat menjadi saudara sedarah. Kemudian, Charley pun mendapat julukan Old Shatterhand karena pernah membunuh orang hanya dengan tangan kosong.
Dalam otobiografinya, Karl May mengungkapkan bahwa ide untuk membuat Winnetou sudah dipikirkannya ketika masih di dalam penjara Osterstein. Dia menyebutkan, arti nama Winnetou sendiri adalah brennades wasser atau air yang menyala. Saat di penjara, Karl May membuat tokoh bernama Inn-nu-woh, seorang kepala suku Indian yang menyelamatkan seorang gadis dari serangan harimau betina. Tokoh Inn-nu-woh inilah yang menjadi cikal-bakal tokoh Winnetou.
Ikuti kelanjutan kisah petualangan antara Winnetou dan Old Shatterhand dalam buku ketiga serial Winnetou Apache, Old Death The Wild West Journey karya Karl May. Kali ini Old Shatterhand bertemu dan bertualang bersama seorang legenda wild west. Siapa dia?