Menjadi istri yang saleha adalah impian semua perempuan. Taat pada suami, pandai memasak, cekatan dalam mengurus anak, dan jago dandan. Dandan? Emang penting ya? Beberapa perempuan biasanya enggak peduli pada hal yang satu ini. Namun, ketika sudah jadi seorang istri, dandanan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan kalau enggak mau malu-maluin sang suami.
“Norak banget kamu dandannya, sih!”
“Pake baju yang bener dong, yang datang ‘kan pejabat dan orang penting nanti”. Hayo, apa yang akan kamu lakukan sebagai istri jika diomeli seperti itu oleh suami? Cuma bisa sabar dong, ya? Hal-hal seperti ini umumnya lumrah dalam berumah tangga. Namun, bagi kamu yang belum siap menerima situasi seperti itu pasti akan melampiaskannya ke hal-hal negatif, misalnya selingkuh. Ihh, amit-amit.
Banyak hal positif yang bisa kamu ambil jika suami lagi memancing emosimu. Jika dia mengomentari cara kamu dandan. Misalnya, bisa jadi dia sedang ngasih sinyal bahwa kamu memang harus lebih menarik hatinya.
Nah, mau tahu biar hal-hal seperti di atas tidak menjadi masalah besar dalam rumah tanggamu? Bagaimana, sih, agar tetap bahagia walau masalah mendera? Simak ya!
1. Kalau kamu lagi kesel dan pengen marah sama suami, lampiaskan saja ke tumpukan bantal. Lalu, tutup kepala dan silakan teriak ala tarzan, menangis, marah, dan memaki sepuasnya.
2. Kalau langkah di atas belum teratasi, pergilah keluar rumah. Terus bantuin tetangga sebelah manggil tukang sayur, rujak, bakso, atau siapa aja yang lewat. Bersiaplah untuk berteriak dengan kekuatan 5 skala richter.
3. Sekarang, kalau suami mulai cari gara-gara, gimana? Tenang, positive thinking dulu. Siapa tahu niatnya cuma iseng. Kasih aja senyuman paling manis, meskipun ada rasa dongkol.
4. Jika masih ada perang, jangan terburu-buru memberikan serangan balasan. Kasih saja ancaman dengan embargo meja makan dan kasur. Dijamin bendera putih bakalan segera berkibar. Hehehe.
5. Sebagai istri yang saleha, hindari hal-hal berikut: menyudutkan kekurangan suami di depan orang lain, senang meladeni perdebatan kusir, mengungkit kisah cinta suami di masa lalu.
Selama suami masih memberi nafkah halal dan mengajak kamu ke dalam kebaikan, yakini bahwa itulah jalan yang paling benar. Camkan pada diri sendiri bahwa “Aku bukan sesuatu, tetapi bisa menjadi sesuatu yang akan membuatmu merasakan sesuatu.”
Kelucuan sepasang suami istri, Sherlin dan Vano mengarungi bahtera rumah tangga bisa kamu baca di buku “Istrikutu Kupreeett”. Ditulis dengan gaya bahasa yang gaul nan kocak, Nurul Fithrati mengajak kamu untuk lebih bijaksana menghadapi suami. Buku ini juga bisa jadi pedoman siapa saja yang akan melangkah menjadi calon istri saleha.
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…