Anda kaum hawa? Jika iya, mungkin Anda termasuk salah satu dari calon korban kekerasan dan pelecehan. Atau, mungkin justru Anda pernah mengalaminya. Pasalnya, tindakan kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan semakin meningkat tiap tahun. Motifnya bermacam-macam dengan jenis tindakan yang berbeda, mulai dari kekerasan psikis, kekerasan fisik, hingga kekerasan seksual berupa pemerkosaan. Berdasarkan data-data yang telah ada, sungguh bisa membuat merinding kaum perempuan.
Salah satu contohnya, masih membekas dalam ingatan kita, terjadinya pemerkosaan seorang ibu muda di dalam angkutan umum di daerah Depok di bawah ancaman golok. Ia diperkosa oleh empat orang di dalam angkot yang ditumpanginya ketika hendak belanja ke Pasar Kemiri – Depok sekitar pukul 03.00 pagi. Bahkan, ada juga peristiwa pemerkosaan yang disertai pembunuhan seperti yang dialami LPS, mahasiswi Universitas Bina Nusantara pada Agustus 2011. Gadis berusia 21 tahun ini mayatnya dibuang oleh pelaku ke dalam selokan di daerah Cisauk, Tangerang.
Kenapa semua ini bisa terjadi? Penyebabnya tidak satu faktor, baik dari si pelaku maupun dari si korban. Kedua-duanya memerlukan perhatian serius agar kejadian serupa tidak terulang atau paling tidak bisa diminimalisir. Salah satu hal penting lainnya ialah kaum perempuan perlu membekali diri dengan self defense atau ilmu bela diri. Ilmu ini sangat membantu kaum perempuan dalam menghadapi situasi tidak diduga dalam menghadapi lawan atau orang yang hendak mencelakai mereka.
Self Defense ini dimulai dari pembentukan pola pikir yang baik dan benar. Pikiran menjadi senjata pertama untuk membangun kekuatan lainnya hingga menjadi lebih ampuh. Di antaranya dengan membuang asumsi negatif tentang diri Anda selaku kaum perempuan. Berpikirlah positif bahwa Anda bukan kaum lemah. Anda harus percaya bahwa Anda sama kuatnya dengan orang lain. Percaya bahwa Anda pun bisa menghimpun kekuatan untuk selalu menemukan jalan keluar dalam setiap masalah dalam keadaan apa pun. Percaya diri Anda akan menjadi sugesti terkuat yang akan membangkitkan otot-otot semangat, refleksi dalam sebuah tindakan, mengusir rasa takut dan keraguan, serta bisa berpikir jernih.
Dan, tindakan selanjutnya ialah mulai melatih diri dengan gerakan-gerakan sederhana dari ilmu bela diri yang cukup ringan dan bisa dilakukan semua perempuan. Gerakan ini berbentuk tangkisan dan serangan untuk mencegah lawan melakukan aksi selanjutnya sehingga korban bisa menghindar, melarikan diri, bahkan mungkin juga bisa melumpuhkannya. Ingin tahu gerakan-gerakan apa saja?
Nah, buku Women Self Defense terbitan VisiMedia ini akan memberikan seluruh pembekalan dan pembelajaran yang nyata bagi kaum perempuan untuk menjaga diri, baik secara teoritis maupun praktis. Buku ini akan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri sehingga Anda akan merasakan perbedaannya. Anda akan merasakan kekuatan yang tumbuh dalam diri Anda sehingga menjadi keberanian untuk membela diri di berbagai kondisi dan situasi.
Buku ini ditulis oleh Muthia Esfand, seorang aktivis women self defense. Penjelasannya begitu mengalir dalam memberikan wawasan dan ilmu seputar bela diri bagi perempuan sehingga mudah dicerna dan diaplikasikan. Pembekalannya dimulai dari pembahasan fenomena tentang lingkungan dan berbagai peristiwa tindakan kekerasan terhadap perempuan, apa saja yang terdapat dalam pikiran pelaku, hingga pembekalan kekuatan yang ditumbuhkan dalam diri perempuan itu sendiri. Kemudian, dilanjutkan dengan berbagai kemungkinan negatif yang harus dihadapi oleh perempuan, seperti pemerkosaan, pelecehan, kekerasan, human trafficking, saat traveling, hipnosis, dan kejahatan dunia maya.
Pada bagian akhir, penulis memberikan berbagai gerakan praktis dan sederhana untuk mencegah dan menyerang lawan, seperti gerakan pukulan, tendangan, menyikut, cengkeraman, dan injakan. Setiap gerakan disertai gambar sehingga Anda bisa mencontoh gerakannya dengan mudah dan dipraktikkan dalam latihan, baik sendiri maupun dalam kelompok belajar.
Apresiasi terhadap hadirnya buku ini mendapatkan banyak sambutan positif dari berbagai kalangan. Tentunya, menurut hemat kami, mereka sadar bahwa metode dan teknik-teknik seperti inilah yang selama ini ditunggu dalam situasi lingkungan yang semakin rawan sekarang ini. Bagaimana dengan Anda?