Betulkah menghadapi psikotes kita tidak perlu belajar? Eit, jangan salah, lho. Bagi yang belum pernah menghadapi psikotes sama sekali, kemungkinan akan bingung dengan soal-soal yang dihadapi. Nah, agar tidak meraba-raba, soal-soal psikotes perlu diketahui petanya dan tujuannya. Maka, berlatih dan mengamati soal adalah kunci keberhasilan.
Visiholic, umumnya psikotes dianggap sebagai serangkaian tes yang paling sulit, karena sebagian besar peserta tes tidak mengetahui bagaimana cara menilai atas jawaban soal-soalnya.
Pendeknya, psikotes merupakan “alat takar” untuk menilai dan mengetahui kepribadian seseorang dari sudut pandang ilmu psikologi. Metodenya tesnya beragam: ada tes verbal, numerik, penalaran, analisis gambar, psikotes gambar, dan lain sebagainya. Soal-soal dalam psikotes ini untuk mengukur psikis calon pekerja atau mahasiswa.
Psikotes banyak digunakan di berbagai instansi untuk tes menyaring calon mahasiswa dari jenjang D1 hingga pascasarjana, pengajuan beasiswa, CPNS, pekerja swasta, dan BUMN.
Kapan Waktu Terbaik Berlatih Psikotes?
Tidak ada patokan baku kapan waktu terbaik berlatih soal-soal psikotes. Yang jelas, sistem kebut semalam menjelang hari H perlu dihindari. Malam menjelang tes sebaiknya siapkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk mengumpulkan energi dengan beristirahat.
Lalu, kapan kamu bisa mulai berlatih? Kamu bisa memulai saat ini juga atau jauh-jauh hari ketika kamu memiliki waktu senggang. Ada juga yang menyarankan satu atau dua bulan sebelum pelaksanaan tes. Waktu dua bulan dilakukan intensif dan terjadwal, misalnya sehari 1,5 jam.
Bagi para pembosan, meluangkan waktu untuk berlatih selama 1,5 jam tentu bisa jadi berat. Kamu bisa membaginya per setengah jam atau 15 menit untuk menghindari rasa penat mengamati dan berlatih soal-soal.
Ambil waktu pada pagi hari untuk berlatih soal-soal psikotes. Pada pagi hari, otak seseorang memiliki kecenderungan lebih segar dan fokus dalam berpikir. Jika tidak tergesa-gesa, ambil waktu sekitar 60 menit untuk belajar dan berlatih.
Mulailah dengan targetkan bagian soal-soal yang merasa paling lemah. Misalnya, untuk urusan soal verbal kamu sudah menguasai, bergeserlah mengamati pola soal numerik dan analisis gambar yang kamu anggap sulit. Amati, pahami, dan latih pula melihat modul-modul seperti psikotes karakteritik pribadi dan konsentrasi, tes Wartegg, dan lain sebagainya.
Cara Mengamati Soal Psikotes
Kenali soal-soal yang sering kali muncul dalam psikotes, terutama tentang sinonim dan antonim. Secara umum terlihat mudah, namun bisa menjebak. Amati pelahan soal-soal tersebut, tidak perlu terburu nafsu untuk segera menjawab.
Selain itu, soal-soal psikotes ada yang berpola dan ada yang tidak berpola. Tes berpola biasanya terdapat soal tes numerik (angka) dan penalaran, serta soal verbal.
Sebagai bahan pendamping, buku “All Fresh Big Babon Psikotes” bisa menjadi teman setia. Buku ini dilengkapi dengan aneka soal-soal yang tersering kali muncul dan soal ter-update. Buku setebal 500 halaman ini juga berisi aneka simulasi psikotes untuk berbagai keperluan, seperti:
- simulai TPA OTO Bapenas,
- simulasi psikotes kerja,
- simulasi psikotes beasiswa,
- simulai psikotes pascasarjana,
- simulasi psikotes CPNS & BUMN,
- simulasi psikotes masuk perguruan tinggi
Kelebihan lain dari buku terbitan Visimedia ini memberi ulasan rahasia sukses menghadapi psikotes. Amati soal-soal, pelajari polanya, dan rutin berlatih adalah kunci. Perlu diingat, seseorang yang lolos di tes potensi akademik, belum tentu lolos dalam psikotes. Maka, selamat berlatih dan mencoba.