Kehadiran buku Dahsyatnya Otak Tengah ternyata disambut hangat oleh pembaca buku di Indonesia. Tercatat buku yang ditulis Hartono Sangkanparan ini telah mencetak best seller di dunia perbukuan Indonesia. Namun di sisi lain, kehadiran buku ini menyisakan banyak ‘kontroversi’, membuat penasaran banyak pihak, dan sebagian lagi tidak percaya adanya aktivasi otak tengah. Bahkan ada yang menganggap bahwa otak tengah sekadar sebagai teknik memasarkan buku saja. Benarkah?
Buku Otak Tengah Memang Dahsyat, yang baru saja diluncurkan mencoba menjawab keraguan dan kontroversi di atas. Sebut saja sebuah kisah pengalaman Michael (12 tahun) yang menggegerkan Taiwan. Dia memenangi lomba INPEX (Invention and New Product Exposition) yang ke-25 di Amerika Serikat. Ia mempresentasikan temuannya yang berjudul “Ecological Observation of Multi-angle Photographic Apparatus”.
Bukti lain, ada Michel yang memulai belajar piano langsung dengan dua tangan. Padahal biasanya anak-anak seusianya memulai belajar piano dengan satu tangan. Akibatnya Michele pun lebih cepat belajar dan prestasi bermusiknya terus meningkat. Ada juga Brian dari Malaysia yang hiperaktif dengan tingkah yang tidak terkontrol. Anak ini pernah terjepit kepalanya di antara lubang kursi, hingga terpaksa kursi harus dibongkar.
Ada pula Georgina, gadis kecil dari Perth, Australia. Sebelumnya, Albert, ayah Georgina tak percaya dengan kemampuan anaknya bisa menebak kartu-kartu dengan mata tertutup. Kemudian ia membawanya kepada Grace, seorang psikolog untuk melihat langsung apa yang terjadi. Grace mengatakan bahwa dia tidak dapat memberikan pendapat apa-apa karena tidak ada teori psikologi yang dipelajarinya yang dapat menjelaskan fenomena ini. Georgina sekarang terlihat lebih memunyai motivasi untuk belajar, terutama belajar kumon.
Masih banyak bukti-bukti lain terutama yang tersebar dalam buku ini, termasuk anak-anak Indonesia yang berhasil diaktivasi otak tengahnya. Misalnya Naira Sabiha Hasna (Naira) yang sebelum diaktivasi otak tengahnya sulit bersosialisasi, suka menyendiri, dan tidak percaya diri. Setelah mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah perlahan perkembangannya mulai nampak dan sifat-sifat negatifnya mulai luntur. Bahkan menurut guru olahraga, Naira dari Banda Aceh ini, mengalami kemajuan pesat; lebih aktif dan kemampuan kinestetiknya berkembang. Menurut guru-guru lainnya, Naira pun mulai berani tampil di depan kelas dan tidak lagi pemalu.
Beragam testimoni lain soal kesuksesan otak tengah bisa Anda simak dalam buku Otak Tengah Memang Dahsyat. Kumpulan testimoni dapat memotivasi dan menginspirasi sekaligus menggerakkan orangtua untuk mengikutsertakan aktivasi otak tengah buah hatinya.
Selain berisi kumpulan kisah dan testimoni dari para orangtua, buku ini juga mengulas kedahsyatan dan manfaat otak tengah baik untuk perkembangan kecerdasan anak maupun dari sisi psikologinya. Buku ini disusun oleh Hartono Sangkanparan, penulis buku best seller Dahsyatnya Otak Tengah dan diterbitkan oleh Visimedia.
