Pelajaran IPA sering “dikambinghitamkan” sebagai pelajaran yang sulit. Jarang sekali yang lantang dan tegas mengatakan bahwa IPA itu mudah. Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. IPA sebenarnya bisa dianggap mudah, sebab IPA terdiri dari komponen pelajaran yang sangat dekat dengan aktivitas dan kehidupan kita sehari-hari. Karenanya, mempelajarinya pun bisa lebih mudah jika menggunakan metode yang tepat.
Benarkah demikian? IPA merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari apa saja yang terjadi di alam ini, baik yang kita lakukan maupun melalui sebuah penggambaran. Perhatikan roda yang berputar pada porosnya, mengapa roda tersebut akan terus berputar menggelinding di jalan yang miring? Tentu saja karena jalan tersebut merupakan suatu bidang miring sehingga roda yang bulat bisa turun oleh gaya tarik gravitasi.
Begitu pula dengan apa yang dirasakan oleh setiap makhluk hidup, yaitu bernapas, makan, atau minum. Hal-hal kecil terebut dapat mewakili berbagai bahasan dalam IPA ketika membantu anak saat kebingungan dalam belajar. Dalam kesempatan aktivitas tertentu, Anda juga bisa membantu mengajarkan IPA dengan mudah. Misalnya ketika Anda di dapur, perlihatkan kepada anak Anda sebuah wajan penggorengan tanpa lapisan penahan panas (isolator) dan sebuah wajan penggorengan lainnya dengan pegangan penahan panas atau berlapis isolator.
Anak akan lebih jelas mengetahui apa yang disebut isolator dan konduktor dengan sederhana. Dan, mereka akan tahu apa fungsi dari masing-masing benda tersebut, walaupun dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri. Inti dari sebuah pembelajaran adalah perubahan, yang awalnya belum tahu, menjadi tahu dan yang belum paham, menjadi paham. Biarkan anak mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya, biarkan ia mengeksplorasi lebih dalam, tetapi kita tetap mengawasi untuk keselamatannya.
Contoh lainnya adalah dengan mengajak anak Anda berjalan-jalan di lingkungan sekitar. Ketika melihat seekor ayam, kita memberitahunya bahwa ayam merupakan seekor hewan yang bertelur. Lalu kita lihat seekor kambing dan menjelaskan kepada anak bahwa kambing adalah hewan yang beranak atau melahirkan. Sambil berjalan dengan santai dan menanggapi pertanyaan anak, Anda memberitahukan kesimpulan dari hasil jalan-jalan yang baru saja dilakukan bersama-sama.
Kemudian tariklah kesimpulan bahwa setiap hewan yang telinganya tidak terlihat berarti merupakan hewan bertelur (ovipar). Sedangkan hewan yang terlihat telinganya merupakan hewan beranak atau melahirkan (vivipar). Lalu berilah contoh-contoh hewan lainnya yang termasuk ke dalam dua jenis hewan tersebut, seperti ikan, katak, ular, cicak, kucing, kelinci, kerbau, atau kuda.
Masih banyak metode lainnya yang bisa diterapkan agar anak rajin dan pintar belajar IPA. Nah, semua kelengkapan metodenya secara menyeluruh, Anda bisa mendapatinya dalam buku “Membuat Anak Gemar & Pintar IPA” terbitan Visimedia ini. Mulai dari pembahasan seluk-beluk IPA, berbagi cerita tentang IPA, teori karakter manusia dalam kecenderungan belajarnya, tip singkat dan mudah belajar IPA, permainan dan eksperimen IPA di rumah, kunci memotivasi anak agar gemar IPA, hingga teknik hypnosleep untuk memberikan sugesti positif.
Kasus, cerita, dan permasalahan yang ada di dalam buku ini merupakan kejadian yang nyata terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Tim Gibasa Learning Society sengaja menyusun buku ini untuk berbagi teori, tip, dan permainan sebagai perwujudan solusi yang ditawarkan kepada orangtua, guru, dan murid melalui pendekatan “psikologi anak” agar dapat menghadapi mata pelajaran IPA sehingga proses belajar di rumah dapat menjadi lebih menyenangkan. Dan, pada akhirnya meningkatkan prestasi serta menjawab rasa penasaran anak-anak dalam mempelajari mata pelajaran IPA.