Shopping Cart

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Blog

Hipnosis: Terobosan Baru untuk Dunia Pendidikan

andri-di-tvri

andri-di-tvriBuku Hypnosis in Teaching merupakan terobosan baru di dunia pendidikan di Indonesia. Melalui teknik mengajar dengan hipnosis, guru lebih mudah menyampaikan materi. Lebih lanjut, buku ini merupakan penjabaran konsep Ki Hajar Dewantoro mengenai “tut wuri handayani” (baca: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani).
Demikian apresiasi Moelyono Abdul Jalil, praktisi hipnosis dan pemerhati pendidikan, atas buku karya Andri Hakim tersebut dalam acara Resensi Buku yang disiarkan secara nasional di TVRI, kemarin (25/10/2010) pukul enam sore.

Sekadar mengingatkan, arti dari “semboyan” penting tersebut berarti dorongan dan arahan harus diberikan guru dari belakang (tut wuri handayani), di antara murid. Guru harus menciptakan prakarsa dan gagasan (ing madya mangun karsa) dan seorang pendidik harus memberi contoh tindakan yang baik dan teladan di depan siswanya (ing ngarsa sung tulada).

Sementara, Andri Hakim yang juga hadir sebagai narasumber, mengutarakan pentingnya teknik hipnosis untuk mengurai persoalan komunikasi dengan anak didik. Berbagai teknik bisa untuk mencairkan suasana kelas agar lebih tenang dan hening perlu diciptakan. Oleh karena itu, guru perlu memiliki daya magnetis dalam proses belajar mengajar.

Banyak teknik hipnosis yang bisa memperbaiki metode belajar-mengajar yang selama ini dirasakan gagal dan tidak efektif, seperti cara menciptakan suasana nyaman, murid menjadi tertarik dan turut dalam aktivitas belajar. Beberapa cara seperti teknik mirroring, locking people in the box, rapport, dan rahasia kontak mata juga dijelaskan Andri.

Manfaat “positive statement” dan penampilan guru dalam mengajar juga diutarakan Andri Hakim. Andri menjelaskan, sebaiknya hindari kata negatif, sebab bisa mempengaruhi kualitas guru dan murid. Mengenai penampilan, Moelyono menambahkan lewat metafora filosofi Jawa, bahwa harga diri kita tergantung pada apa yang kita ucapkan. Nah, melalui penampilan dan busana baik, siswa menjadi lebih nyaman saat diajar.

Pada akhir kesimpulan, Moelyono berharap bahwa buku ini tidak berhenti pada sekadar wacana, tapi sebaiknya menjadi diaplikasi praktis untuk orangtua, guru, dan dosen. “Seandaikan saya jadi menteri pendidikan, Andri Hakim akan saya ajak diskusi mengenai hal ini,” tegas Moelyono yang optimis pada materi dan praktik dalam buku ini.

Acara bincang buku terbitan Visimedia ini mengambil latar belakang toko buku Gramedia, Grand Indonesia. Yuk, mengajar dengan menggunakan metode hipnosis.

Write a Reply or Comment