Inilah yang menjadi topik perbincangan menarik di Toko Buku Leksika Kalibata City, Minggu (20/05), dalam acara bedah buku Women Self Defense hasil kerja sama antara Kenet Media, Visimedia, dan Arun Women Self Defense.
Buku ini ditulis oleh Muthia Esfand, seorang traveler dan juga instruktur women self defense yang telah berpengalaman puluhan tahun. Sang penulis mengajak para peserta untuk berbagi pengalaman tentang kejahatan-kejahatan yang pernah mereka alami, baik di angkot, bus, kereta api, ataupun di jalanan. Meski peserta bedah buku difokuskan untuk perempuan, tetapi ada juga beberapa pria yang turut hadir dalam acara tersebut.
Hal penting lain yang harus dimiliki seorang korban adalah kepercayaan diri meskipun mereka tidak memiliki kemampuan apa-apa dalam hal bela diri. Ketika korban percaya diri, ia dapat berpikir cepat dalam mengambil keputusan untuk lari atau memberikan perlawanan sebisa yang ia punya.
Banyak hal yang diungkapkan dalam buku Women Self Defense ini. Salah satunya adalah beberapa tip pemanfaatan atas benda-benda yang umumnya dimiliki perempuan untuk melakukan perlawanan jika ada penjahat yang menyerangnya. Benda-benda tersebut bisa berupa peniti, payung, sepatu high heel, ataupun paper spray khusus yang dapat disemprotkan ke mata penjahat untuk mengelabuinya sementara waktu.
Tidak hanya itu, perempuan juga harus melek hukum agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat ketika mengalami tindak kejahatan.
Hal lain yang perlu dipelajari oleh perempuan adalah titik-titik rawan dalam tubuh manusia yang dapat dilumpuhkan untuk menghindari serangan pelaku kejahatan.
Diskusi semakin menarik dengan muculnya berbagai pertanyaan dari para peserta. Tidak hanya itu, mereka juga berbagi pengalaman, tip yang pernah mereka lakukan, dan cerita tentang modus-modus kejahatan terbaru yang mereka temui ketika melancong di dalam dan luar negeri.
Ada yang berpendapat, sebelum berpergian kita harus menguasai tempat yang akan kita kunjungi, mulai dari kejahatan-kejahatan yang biasa terjadi hingga lokasi-lokasi rawan kejahatan di daerah tersebut.
Sekitar pukul 15.30 WIB, acara bedah buku berakhir. Penulis memberikan kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi dengan komunitas Arun Women Self Defense dengan memberikan alamat email, twitter, dan kontak person sebagai fasilitasi jika ada peserta yang ingin mempelajari bela diri lebih lanjut. (Elvira Suryani)
Posisi salah dalam menyusui akan berdampak bayi tidak cukup mendapat asupan ASI. Efeknya bisa menyebabkan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku masakan terbitan…
Dalam rangka menyambut new year & lunar new year 2020, setiap pembelian buku parenting terbitan…
Foto http://ad.rekrutmen-tni.mil.id/ Ini panggilan khusus dari negara untuk kamu yang saat ini berusia 17--22 tahun.…
Berbincang “Kari”, bisa mengacu pada tiga makna. Pertama, kari sebagai masakan. Kedua, nama daun Kari.…
Banyak jenis puding yang biasanya terbuat dari bahan agar-agar. Untuk resep kali ini, puding tidak…