VisiMedia menggelar acara talkshow buku “Dahsyatnya Sidik Jari” di Pesta Buku Jakarta 2010. Gelaran menarik ini menghadirkan dua penulis, Ifa H. Misbach dan Andrian Benny Hidayat yang dipandu Widyawati dari VisiMedia.
Sidik jari terhubung dengan dua belah otak manusia dan merupakan rekaman cara kerja otak. “Sidik jari tangan sebelah kiri berhubungan dengan cara kerja otak sebelah kanan. Sedangkan sidik jari sebelah kanan terhubung dengan cara kerja otak sebelah kiri,” jelas Ibu Ifa.
Lebih lanjut, seorang psikolog ini menjelaskan bahwa sidik jari bisa digunakan sebagai pengukur potensi dan bakat anak. Sebagaimana ditegaskan oleh Beni, “Kami telah menerapkan sistem fingerprint analysis dalam dunia pendidikan.”
Melalui fingerprint analysis, kita bisa mengetahui tipe anak. “Apakah anak tersebut masuk tipe visual, taktil-kinestetik, atau auditory,” ungkap Ifa. Anak visual biasanya memiliki gaya belajar demonstrasi melalui grafik, gambar, atau alat peraga. Sedangkan anak auditory akan lebih mudah menangkap pelajaran dalam bentuk komunikasi pendengaran. Sementara anak taktil-kinestetik harus memiliki ruang gerak yang cukup.
“Oleh sebab itu, buruknya prestasi belajar anak sebenarnya bukan kesalahannya, tapi merupakan kesalahan orangtuanya,” tegas Dosen Psikologi UPI Bandung ini. Pasalnya, metode belajar yang diterapkan kepada anak banyak yang tidak sesuai dengan tipenya. Misalnya, anak yang memiliki tipe visual selalu diberikan bahan pelajaran berbasis teks.
Di sela-sela acara, timbul satu pertanyaan dari peserta, “Apakah fingerprint ini termasuk meramal?” Bapak Benny, salah satu praktisi dari Tim PSIKOBIOMETRIC Research menyanggah, “Fingerprint analysis berbeda dengan ramalan.” Sebagaimana dijelaskan di dalam bukunya, analisis sidik jari menggunakan sistem observasi dari anatomi genetis pada pola sidik jari untuk menentukan potensi dan kesuksesan yang bisa diraih di masa mendatang. Sedangkan ramalan ialah untuk menentukan nasib atau keadaan seseorang di masa mendatang.
Fingerprint analysis mendapatkan respons positif dari peserta talkshow. Selama berjalan acara, Tim PSIKOBIOMETRIC Research juga menyediakan perangkat fingerprint analysis bagi peserta yang melihat tipe yang dimiliki sesuai sidik jari masing-masing.
Alhasil, fingerprint analysis, sekalipun memiliki kontroversi, ada nilai yang bisa digali manfaatnya bagi dunia pendidikan dan pengembangan bakat. Nah, sekarang bagaimana dengan Anda? Termasuk tipe manakah Anda? Dan apa yang mesti dilakukan?
Temukan jawabannya secara terperinci di dalam buku “Dahsyatnya Sidik Jari” terbitan VisiMedia ini.