Shopping Cart

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Blog

Menguak Bakat dan Potensi Manusia Lewat Sidik Jari

dahsyatnyaSidikJari

dahsyatnyaSidikJariTemuan dari dermatologi (ilmu yang mempelajari guratan kulit [sidik jari] manusia), terkait hubungan sidik jari dan otak manusia tidak saja menarik untuk ditelusuri. Temuan ini bisa menguak bakat dan potensi seseorang dengan cepat dan menyeluruh melalui fingerprint analysis. Ingin tahu selengkapnya? Sidik jari ibarat barcode diri manusia yang menandakan tidak ada pribadi yang sama. Keunikan ini, ditulis dalam buku Dahsyatnya Sidik Jari. Lebih detail, buku yang ditulis Ifa H. Miscbahch, psikolog dan Tim Psikobiometric Research ini mengungkapkan peta dan struktur genetika dalam sidik jari.

Dugaan kuat ini didasari dari temuan riset medis yang menunjukkan adanya pola pembentukkan sidik jari telah terbentuk sejak janin dalam kandungan usia kehamilan 13 minggu hingga 19 minggu. Lebih menarik lagi, pola bentukkan sidik jari dalam janin ini  berkaitan dengan pembentukan struktur otak (hlm 53).

Berangkat dari hasil penelitian di atas, buku ini juga menurunkan hingga pada tinggkat manfaat dan kegunaan praktis. Misalnya untuk menelisik jejak genetika seseorang hingga melacak bakat dan potensi seseorang. Jika dibandingkan tes IQ hanya sebatas mengenali tingkat kecerdasan yang dihitung lewat angka. Sementara bakat dan potensi seseorang bermacam-macam, dari kecerdasaan matematika, literasi, musik, emosi, kinestetik, dan lainnya.

Kedahsyatan dari sidik jari berguna untuk mengarahkan gaya belajar, bekerja, dan motivasi yang tepat; menemukan kelemahan dan kekuatan prestasi. Selain itu, analisis dari sidik jari bisa untuk mengenali bakat dan kecerdasan alamiah dan mengembangkan kepribadian.

Berikut dua penggalan paragraf yang diambil dari halaman 50 hingga 51 buku terbitan Visimedia.

Misalnya, berdasarkan penelitian dermatoglyphics (pola kulit), ia mendapatkan bahwa ketika beberapa bagian pada otak tidak seimbang, dapat diprediksi seorang anak akan mempunyai respons, seperti takut, sedih, murung, menarik diri, bahkan menyerah (tidak mau) menunjukkan kecemasan dan tekanan guna bertahap hidup di dalam dunia nyata.

Alat dermotoglypic pada kehidupan anak sejak dini—bahkan sebelum usia dua tahun—peneliti ini mampu mengidentifikasi area permasalahan yang dialami anak dalam perkembangannya. Selain itu, ia bisa mendesain pengembangan individual dan perencanaan kurikulum pendidikan serta menyiapkan para mentor, guru, dan keluarga untuk lebih memfasilitasi kesuksesan anak dalam hidupnya.

Selengkapnya rahasia di balik sidik jari silakan simak dalam buku Dahsyatnya Sidik Jari. Bagi yang ingin konsultasi dan berdiskusi langsung dengan penulisnya, silakan datang pada Minggu (11 Juli), pukul empat sore, di Ruang Anggrek, Pesta Buku Jakarta 2010, Istora Senayan Jakarta. Kami tunggu kehadiran Anda.

Write a Reply or Comment