Shopping Cart

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Blog

Memilih Permainan yang Tepat untuk Anak

Berapa jam dalam sehari Anda bisa mendampingi anak? Barangkali pilihan ini sulit bagi orang tua yang keduanya sama-sama bekerja di kantor. Waktu berinteraksi dengan anak pun terbatas dan pendek sekali. Anak lebih kerap bertemu babysitter atau mungkin sang nenek dan kakek. Namun menyediakan waktu luang untuk anak tetap menjadi agenda yang wajib betapa pun sempit waktunya.

Berapa jam dalam sehari Anda bisa mendampingi anak? Barangkali pilihan ini sulit bagi orang tua yang keduanya sama-sama bekerja di kantor. Waktu berinteraksi dengan anak pun terbatas dan pendek sekali. Anak lebih kerap bertemu babysitter atau mungkin sang nenek dan kakek. Namun menyediakan waktu luang untuk anak tetap menjadi agenda yang wajib betapa pun sempit waktunya.

Menyediakan waktu luang untuk anak adalah perlu dan penting bagi orang tua. Orang tua tidak saja memberikan mainan, tapi juga perlu menyediakan mainan yang tepat serta pendampingan. Keterlibatan orang tua misalnya dengan mendemonstrasikan cara bermain Lego. Lego adalah mainan yang bagus untuk membangun perhatian dan konsentrasi. Namun, bila Anda meninggalkan anak sendirian dengan satu set Lego, ia akan memainkan seenaknya (menurut perkiraannya). Pendeknya, orang tua memerlukan keterlibatan khusus dan bimbingan untuk anak.

Cara lain, orang tua bisa mendampingi anak menggambar, yang akan membantu membangun perhatian dan konsentrasi dan menambah keterampilan penglihatan. Orang tua harus memilih mainan-maian yang membutuhkan anak untuk tetap diam dan duduk untuk beberapa lama. Orang tua harus menyeleksi mainan yang membutuhkan penglihatan pancaindera, mainan itu dapat disentuh, didengar, dan dilihat.

Bagaimana dengan video games? Secara instan video kurang dapatmembangun perhatian dan konsentrasi, hasilnya hanya dalam naik turun dari perhatian dan konsentrasi. Permainan ini hanya butuh kecepatan–menggerakkan gambar pada layar yang tidak membutuhkan konsentrasi atau berpikir. Anak hanya membuat aksi yang mekanis saja. Ini menyenangkan tapi tidak menyebabkan belajar. Sedangkan mainan seperti Ludo, Lego, Karambol, merangsang anak untuk berpikir dan menggunakan imajinasi.

Selanjutnya, inspirasi dari ruang psikologi anak, bisa Anda simak dalam buku 12 Permainan untuk Meningkatkan Intelegensi Anak. Buku ini mengulas soal intelegensi anak secara teoritis dan praktis dalam ranah psikologi. Buku yang diterbitkan Visimedia ini, disusun dalam bahasa yang mudah dan popular.

(artikel di atas disarikan dari indiaparenting.com)
gambar dari http://www.gravestmor.com/strips/esche-lego.jpg

Write a Reply or Comment