Perkembangan bahasa Indonesia di kancah global kian penting. Buktinya, jumlah penutur bahasa Indonesia keempat terbesar di dunia. Pada masa mendatang, memungkinkan sekali bahwa bahasa Indonesia bisa sejajar dengan bahasa Inggris, China, dan Prancis.
Di Vietnam, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional kedua. Nah, makin luas dan keren bukan bahasa Indonesia sebagai media berkomunikasi?
Di bidang pendidikan, setidaknya ada 45 negara yang mempelajari bahasa Indonesia. Di Australia sendiri ada 500 lembaga pendidikan yang mewajibkan siswanya untuk belajar bahasa Indonesia. Belum lagi di Rusia, Canada, dan Amerika. Bahasa Indonesia di ketiga negara tersebut sudah masuk lingkungan universitas.
Mendengar fakta di atas, sudah semestinya membuat kita bangga terhadap bahasa Indonesia. Nah, agar bahasa Indonesia kian berkembang, baik lisan maupun tulisan, para penuturnya perlu juga mempelajari bahasa Indonesia dengan baik. Penerapannya bisa di mana saja dan kapan saja, termasuk dalam beraktivitas di blog ataupun di media sosial.
Perkara penggunaan bahasa Indonesia secara tulisan yang baik dan benar sesuai Panduan Resmi Terbaru Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia–dahulu EYD–terkesan hanya bisa diterapkan lingkup akademis, misalnya dalam karya tulis, skripsi, atau tesis. Padahal, tidak juga. Kamu juga bisa menuliskan statusmu atau tulisan-tulisanmu di blog atau Wattpad sesuai ejaan yang baik dan benar. Contoh sederhana penggunaan kata “di” sebagai kata depan yang diikuti tempat sudah semestinya dipisahkan (contohnya di rumah, di kebun, dan di sekolah) dan “di-” sebagai prefiks yang diikuti kata kerja disambung (contohnya disewa, diminta, dan lain sebagainya).
Tidak perlu khawatir tulisan di media sosial menjadi kaku atau aneh jika banyak menggunakan ejaan yang baik dan benar. Jika kamu terbiasa menuliskan pikiran dan pendapatmu dengan istilah populer atau menyerap bahasa gaul, kamu bisa menyiasati istilah tersebut huruf italic atau dimiringkan.
Membiasakan menulis dengan benar menggunakan “Panduan Resmi Terbaru Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia” bukan hanya monopoli para editor atau para jurnalis, para blogger, aktivis media sosial, serta nettizen pun bisa menggunakan. Tujuannya, agar tulisanmu lebih baku dan sesuai kaidah yang berlaku. Mengingat lebih jauh lagi, tulisan-tulisan yang akan diunggah ke internet tidak saja dibaca oleh pengunjung di Indonesia, melainkan juga di tingkat dunia.
Ayo bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di media sosial.