Shopping Cart

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Blog

Mengenal Susi Pudjiastuti, Kartini Masa Kini yang Mengidolakan Semar

susi-pic-luar

susi-pic-luar21 April lalu, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Sosok Kartini memang identik dengan perjuangan kaum hawa. Semangatnya untuk memajukan kaum perempuan Indonesia menjadi tolok ukur emansipasi perempuan masa kini.

susi-pic

Sumber foto: kkp.go.id

21 April lalu, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Sosok Kartini memang identik dengan perjuangan kaum hawa. Semangatnya untuk memajukan kaum perempuan Indonesia menjadi tolok ukur emansipasi perempuan masa kini.

Berbicara tentang “Kartini” masa kini, tidak ada salahnya jika melirik kepada sosok perempuan yang satu ini, Susi Pudjiastuti—Menteri Kelautan dan Perikanan. Sejak Presiden Joko Widodo menetapkan Susi sebagai salah satu menterinya, sosok Susi begitu menarik perhatian banyak pihak.

Gayanya yang “cuek”, pernah bersuamikan seorang bule, hingga tingkat pendidikan yang rendah menjadi isu yang sangat gencar dibicarakan. Namun, di balik semua itu, Susi tetaplah Susi. Dia memiliki sisi lain yang tidak terekspos.

Susi terlahir sebagai anak sulung dan perempuan satu-satunya dari keluarga yang berkecukupan. Di saat anak-anak kecil lain menyukai tokoh kartun, Susi kecil justru mengidolakan tokoh pewayangan, Semar. Menurut Susi, cara Semar mengasuh anaknya sebenarnya sangat bijak, sederhana, dan lucu. Kegetiran atau kesulitan yang dihadapi Semar terasa ringan dan mudah dimengerti dengan kesederhanaan dan kelucuan itu.

Tidak hanya itu, Susi kecil juga merupakan pribadi yang rajin. Saat teman-teman sebayanya masih membaca buku cerita, Susi lebih memilih membaca buku luar yang menggunakan bahasa Inggris. Sayangnya, pendidikan Susi harus terhenti saat ia duduk di bangku SMA.

Tidak. Bukan karena malas Susi berhenti sekolah, melainkan karena sebuah kecelakaan yang membuatnya harus kembali ke Pangandaran hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidak kembali melanjutkan sekolahnya.

Meski tidak bersekolah, bukan berarti Susi bermalas-malasan di rumah. Susi mengisi waktu luang yang dimilikinya dengan berdagang. Dengan menggunakan vespa, Susi berkeliling Pangandaran untuk menawarkan dagangannya. Tekadnya sudah bulat, dengan kemampuan yang dimiliki, dia akan mencari nafkah demi masa depannya.

Begitulah segelintir cerita masa kecil Susi Pudjiastuti. Kegigihan dan pemikiran panjang Susi kecil memang bisa menjadi contoh bagi kita semua. Tekadlah yang mampu membuat seseorang mengubah banyak hal, termasuk cita-cita.


3-sisi-susi

Temukan kisah menarik dari Susi Pudjiastuti lainnya dalam buku 3 Sisi Susi karya Fyra Fatima. Buku ini berisi kisah gila-gilaan kecerdasan, kesuksesan, dan keberanian Susi Pudjiastuti sejak dia kecil, hingga menjadi menteri.

Write a Reply or Comment