Siapa yang tidak kenal dengan Sherlock Holmes? Kisah petualangan detektif terkenal dari Inggris ini sudah melegenda di berbagai penjuru dunia. Dengan kecerdasan dan kecerdikannya, kasus pelik yang melibatkan penjahat-penjahat ‘gila’ pun seolah mudah untuk ditaklukkan.
Ya, selama ini, Holmes memang selalu berhasil mengungkap kejahatan yang melibatkan orang-orang hebat. Bersama sang sahabat, Dr. Watson, Holmes sukses menyelesaikan berbagai misinya.
Begitu banyak penjahat yang telah Holmes jebloskan ke penjara. Bahkan bisa dibilang, tidak ada satu pun penjahat yang bisa lolos dari tangkapannya. Meski demikian, ada satu penjahat yang dijuluki Holmes sebagai Napoleon-nya dunia hitam. Seorang penjahat yang dianggap mampu menyamai kecerdasan dan kecerdikan Holmes.
Adalah Profesor James Moriarty yang mampu membuat Holmes sangat waspada. Moriarty merupakan pusat dari segala kejahatan. Semua permasalahan bersumber kepadanya. Moriarty tidak hanya cerdas dan cerdik, ia pun memiliki kaki tangan yang sangat setia dan mau mengerobankan apa saja demi dirinya.
Selama Holmes menjadi detektif, tidak ada satu penegak hukum pun yang mampu membawa Moriarty ke dalam sel tahanan. Yang ada hanyalah anak buahnya. Merekalah yang selalu memenuhi penjara.
Kini, Holmes harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya berhadapan langsung dengan Moriarty. Siasat melawan siasat. Akankah Holmes mampu menyeret Moriarty ke penjara? Bagaimana ia menghadapi Moriarty dalam perjalanan kisahnya?
Temukan jawabannya dalam buku Sherlock Holmes The Game of Death yang diterbitkan di Indonesia oleh VisiMedia. Buku yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle ini berisi kisah-kisah terbaik tentang Sherlock Holmes dalam memecahkan kasus.
Ada lima kasus besar yang dikisahkan dalam buku ini. Menegangkan, penuh intrik, teka-teki, dan kejutan. Terlebih saat Anda memasuki bagian keempat yang diberi sub judul The Final Problem. Di sinilah, perseteruan Holmes dengan Moriarty terungkap.
Selamat membaca!
